Minggu, 02 Desember 2012

Menjelajahi Monumen Pancasila Sakti

Libur panjang kemaren pada kemana? Well, klo aku sih jalan-jalan. Lokasinya jauh pula. Jauh banget dari rumah aku di pondok gede, ya lokasinya adalah Lubang Buaya!!!*Jeng jeng jeng* #musikserem. Mmmh, ya sebenarnya gak jauh sih. Deket banget malah. Cuma 15 menit perjalanan. tapi karena aku terakir kesini mungkin pas SMP, jadi ya anggap aja jauh lah ya?

Masuk kesini bayar harusnya Rp. 4500. Itu udah termasuk bayar PMI, tiket masuk dan parkir. Tapi petugasnya bakal minta Rp.5000. terus meski udah bayar parkir, aku tetep kudu bayar parkir lagi Rp. 1000 di dalem. Aneh sih managementnya. Tapi ya emang kayak gitu.




Disana kita akan menemukan beberapa rumah yang dugunakan saat G30SPKI. Rumah-rumahnya masih dalam bentuk asli yang lumayan terawat keasliannya. Didalemnya juga ada diorama yang menggambarkan kondisi saat penyiksaan para jendral dan letnan satu. Suasananya emang serem. Malah untuk beberapa rumah aku gak berani masuk. hehe


Untuk sumur, kondisinya ya seperti itu, masih seperti sumur pada umumnya. Ada tulisan untuk tidak melempar sampah, tapi gak mempan. Ada kok beberapa yang melempar sampah disana. Payah. Di depan sumur juga ada patung-patung pahlawan dimana patung Jendral Ahmad Yani ditempatkan di depan dan menunjuk sumur, lokasi mereka dikuburkan.






Selain itu ada juga beberapa kendaraan. Diantaranya adalah kendaraan dinas Ahmad Yani dan mobil dinas pak Harto. Mobil Ahmad Yani yang menarik. Ban belakangnya ceper juga. Setirnya juga ada dikiri. Klasik banget. Ada juga beberapa replika truk dan panser yang mengangkut pasukan.

Nah, setelah itu aku masuk kedalam musem. Suasananya gelap dan agak horror. Disini dioramanya nunjukin sejarah PKI. Nyaris disemua diorama diberi penjelasan. Bagian paling gak tega lihatnya menurut aku adalah yang bagian masyarakat di ditelanjangin, dibunuh dengan cara digorok dan kemudian dibuang ke sumur (dioramanya detail banget. Sampe bekas gorokannya pun ada)


Paling aneh adalah pas lihat sejarah Supersemar diberikan ke 3 anggota TNI. Disini semua papan namanya rapi, kecuali 1 yaitu papan nama Bung Karno yang lecek kayak abis dikuwel-kuwel dan kondisinya terbalik. Entah kenapa bisa kayak gitu. padahal semuanya rapi. Hmm, ada apa Bung Karno?


Ada juga sisa-sisa baju yang para pahlawan gunakan terakhir kalinya. Kondisinya masih seperti asli. Ada sih beberapa jahitan sisa ngelepas pakaian pas visum. Oh ya, ada juga hasil visum dan kondisi mereka yang baru diangkat dari sumur. Semua ada, lengkap. Bahkan ada juga tulisannya Ade Irma Suryani, anak dari A.H. Nasution.



Ada juga pameran foto tentang operasi PKI. Lucunya, yang hasil karya TNI AD, nyaris semuanya ada pak Hartonya. Sedangkan yang dari TNI AL, rata-rata foto dokumentasi. Dan semua foto item putih, kecuali ada 1 foto berwarna yang gak jelas itu foto siapa. Gak ada keterangannya. Aneh deh pokoknya. haha




mmh, entah kenapa namun sejarah yang ditampilkan di diorama menyudutkan PKI semua dan mengelu-elukan TNI AD banget. Sori sebelumnya, tapi emang pendapat saya seperti itu. Gak ada tuh prestasi-prestasi yang ditorehkan PKI. Semua tentang PKI kayaknya jelek. Padahal kayaknya gak gitu-gitu amat sih. Hehe

Ironisnya, di luar museum, ada banyak coretan. Yang melakukannya? ABG-ABG yang masih bocah dan sudah mulai ngerokok (mereka naro rokok di selipan telinga). Nyeeeh, jiwa seni orang Indonesia kah?


Secara keseluruhan, sebenarnya Lubang Buaya keren ko, namun suasananya emang terlampau horror, kurang terawat dan dibeberapa bagian justru panas. Sisanya sih keren. Berminat kesana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar