Rabu, 21 November 2012

Diet Karena Takut

beberapa hari ini aku punya aktivitas baru. apa itu? DIET!!! yups, diet. 4 huruf yang kalau dibaca sungguh menyebalkan. 4 huruf yang berarti menghalangi kita dengan segala makanan yang enak-enak. lantas, kenapa aku mau melakukannya? 1 jawabannya, takut. lho? takut akan apa? well, inilah yang akan aku coba ceritakan dimari.

beberapa waktu lalu aku baca sebuah blog mengenai orang yang terkena sakit jantung. alhamdulillah beliau masih selamat dan bahkan beliau belum kena serangan, baru sesek napas doang setelah main golf (kalo gak salah. aku lupa). beliau telah mengalami penutupan hingga 90 persen. dia juga langsung melalui katerisasi dan pemasangan ring.

lho? lantas apa hubungannya?

well, banyak. dasarnya penyakit jantung koroner itu terbentuk karena timbunan lemak yang menghambat aliran darah ke jantung. apabila masih 90 persen, masih bisa dilakukan katerisasi. tapi kalau sudah 100%, itu sudah tidak bisa dilakukan. good newsnya adalah, kabarnya, sekali lagi kabarnya, katerisasi sudah bisa dilakukan terhadap penderita jantung koroner dengan penutupan hingga 100%. untuk sementara baru RS Jantung Harapan Kita dan RS Jantung Binawaluyo yang bisa melakukannya.

memang apa sih katerisasi?

bahasa begonya adalah katerisasi itu berfungsi untuk meriksa kondisi pembuluh darah kita. sampe mana sih tutupannya. nah biasanya kateter akan langsung dilanjutkan dengan rujukan pengobatan dokter. pilhannya ada 2, yaitu pemasangan stent atau ring seperti yang dilakukan blogger diatas (sebelumnya, tutupan bakal di bor. bornya katanya sih dari berlian dan hanya bisa digunakan 1 kali), atau kalau sudah tutupan 100% ya operasi terbuka atau biasanya disebut bypass. 

mmh, kebetulan, bapak aku dulu mau dipasang ring, tapi gagal. malah bornya sampe bengkok. pas bapak minta dokter buat bypass, dokter menolak soalnya bapak gak ngalamin angina (nyeri didada). jadi diputuskan untuk melakukan pompa jantung. Alhamdulillah bapak berhasil sehat dengan ini. tapi 2 tahun kemudian ketemu ajal sih. hehee.

lantas apa sih yang jadi pemicu sakit jantung?
  1. Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi
  2. Kadar Kolesterol HDL rendah
  3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
  4. Merokok
  5. Diabetes Mellitus
  6. Kegemukan
  7. Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga
  8. Kurang olah raga
  9. Stress
dari 9 faktor tersebut, aku khawatir dengan poin no 7. untuk memperkecil resikonya, aku harus mengilangkan no 6, 8 dan 9. untuk no 4 aku agak tenang karena aku bukan perokok, no 3 aku justru punya tekanan darah rendah. 

nah uniknya, kalau aku diet, berarti aku menjaga pola makan. yang berarti no 1, 2, 5 dan 6 sudah aku perkecil resikonya. sedangkan no 8, ya masak diet kagak olahraga? ceking doang nanti. thats why aku mulai suka lari pas CFD. soalnya selain olah raga, aku bisa ilangin suntuk dirumah yang berarti menghilangkan stress.

aku melakukan semua itu karena takut, bukan karena suka. aku memaksakan diri, bukan karena obsesi. aku bukan ambisius untuk kurus, tapi ini tuntutan agar aku bisa bertahan hidup.

nah, buat temen-temen yang punya 1 diantara 9 resiko diatas, yuk sama-sama kita coba lawan penyakit ini. mumpung belum kena. buat yang udah kena, atau keluarganya sudah ada yang kena, aku saranin hindari bener-bener no 9. sebab kalau sudah stress, bisa sesak napas. selain itu, hanya stress lah yang gak terlalu banyak campur tangan dokter. keluarga dan suasana lebih berperan dimari. 

1 hal lagi, sakit jantung bukan akhir segalanya. DIA BISA DISEMBUHKAN dan DIA BISA DIHINDARI

note: buat yang sakit, aku sarankan ke RS Pemerintah, khususnya RS Harapan Kita. disana biarpun penuh, namun Insya Allah gak jadi sapi perah. selain itu peralatannya lengkap. udah ada nuklir, CT Scan dan sebagainya. untuk sakit jantung koroner, RS Harapan Kita itu bisa dibilang salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. jadi, gak perlu kok keluar negeri. RS di beberapa negara Asia Tenggara aja pada pake dokter dari Indonesia kok. hehe

Selasa, 20 November 2012

Ayam Perawan Mat Lengket

Jika anda penggemar nasi uduk dan ayam goreng, rasanya warung makan Ayam Goreng Mat Lengket patut anda coba. Meski hanya warung makan sederhana, namun warung satu ini telah cukup lama beroperasi. Bahkan namanya pun cukup dikenal dikawasan Rawamangun-Pulogadung Jakarta Timur.

Dengan moto yang agak nyeleneh “Ayamnya Masih Perawan, Itu Yang Bikin Lengket” Ayam Goreng Mat Lengket terus memelet pecinta ayam kampung goreng. Berdasarkan penelurusan yang dilakukan, Ayam Goreng Mat Lengket telah beroperasi sejak tahun 1973. Hmm, bukan waktu yang sebentar bukan. Nah, lantas apa sih yang menjadi menu andalan? Ya tentu saja ayam gorengnya yang menjadi andalan, apalagi disini menunya terbatas. Hanya seputaran ayam dan lalapannya saja.

Begitu masuk warung, anda bisa langsung memesan nasi uduk dan ayamnya. Pesanan tidak akan datang terlalu lama, meningat ayamnya sudah digoreng terlebih dahulu dalam porsi besar. Ayamnya juga cenderung mungil, bahkan terlalu kecil untuk nasi uduk yang porsinya cukup besar. Ayamnya berbumbu kuning tanpa kulit. Rasanya gurih dan empuk untuk ukuran ayam kampung. Gurihnya ini yang mengundang untuk mengambil ayam dalam porsi besar dalam sekali suap.



Sayangnya, karena ayamnya sudah dimasak jauh sebelum dimesan, suhunya sudah tidak panas lagi. bahkan cenderung dingin. Ini yang sedikit merusak rasa dari ayamnya yang sudah gurih tersebut.

Nasi Uduknya nasi uduk betawi. Tidak terlalu istimewa selain rasa santannya yang cukup kuat dan porsinya yang WOW. Namun, sambal yang menjadi teman dari nasi uduk dan ayam goreng ini layak menjadi sorotan. Bentuknya memang layaknya sambal pada umumnya, merah menantang. Namun saat diicipi, rasanya tidak pedas. Bahkan cenderung manis gurih. Sangat pas untuk menemani ayam gorengnya.



Soal harga, 1 ekor ayam dihargai dengan harga Rp. 12000. Sedangkan untuk nasi uduk, Mat Lengket mematok harga Rp. 6000. Es teh manis dipatok di harga 3000. Secara keseluruhan memang terlalu mahal. Namun,walau mahal, warungnya selalu padat. Hoho. Berminat? Mat Lengket terdapat di Jalan Jatinegara Kaum Raya, lebih tepatnya di sebelah Masjid Makam Pangeran Jayakarta.

Selasa, 06 November 2012

Saya Jenuh


Jenuh, demi Tuhan saya jenuh. Menulis yang itu-itu saja, dengan angle yang dipaksa itu-itu saja, dan tidak bisa menggila seperti yang saya kira. Jenuh, sudah titik nadir mungkin. Saya muak, saya ingin pergi, tapi percuma tidak ada tujuan.



Harusnya liputan, tapi tidak… saya tidak dapat bertemu klien dengan kondisi seperti ini. Buruk. Pasti hasilnya hanya akan buruk…

Diperburuk lagi dengan saya merindukan Mega. Hanya sekedar bertemu, meski sebentar, melihat senyumnya. Setidaknya. I need her support. Hanya sekedar untuk melegakan kerinduan…I need you dear...


I have a bad mood… setidaknya, 2 minggu belakangan ini… titik nadir… semoga… jangan ada yang lebih buruk dari kali ini…