Setiap orang memiliki makanan favorit dan lidahnya sendiri sendiri. Makanan enak nun mewah buat seseorang, belum tentu cocok dimakan sama orang lain. Namun karena emang diajak, apalagi klo yang ngajak itu pacar, maka pasti apapun akan dilakukan. Hal ini terjadi dengan gw pada hari Kamis lalu.
Cewek gw baru ulang tahun. sesuai dengan janjinya, dia traktir gw ke sebuah restoran sushi di Kelapa Gading bernama Sushi Tei. Gw pun mengiyakan meski dengan penuh keraguan. Kenapa? Karena gw pernah makan sushi dan jatuhnya gw muntah. Namun, karena gw tahu banget kalo cewek gw lagi ngidam sushi, yah gw terima aja. Toh sushinya sushi mateng.
Sampe di Kelapa Gading, restorannya ternyata penuh banget. Kita kudu waiting list disana, karena itulah sembari nunggu, kita beli Shihlin. Hmmm, shihlin itu adalah sebuah makanan yang diklaim sebagai snack di negara asalnya, Taiwan. Beruntung, kita tidak perlu mengantri seperti biasanya. Kita mesen yang biasa kita pesen yaitu XXL Crispy Chicken.
XXL Crispy Chicken adalah yang diklaim menjadi best seller di Indonesia. Rasanya kayak chiken katsu namun dibumbui dengan bumbu baberque bubuk dengan jumlah yang banyak. Jadi berasa enaknya. Mmm, untuk tepungnya gw rasa biasa aja. Cenderung ‘tanpa bumbu’ malah. Tapi makanan ini emang cocok di lidah gw. Harganya? Rp. 26 ribu.
Selesai dari sana, gw dan cewek gw pun kembali ke restorannya dan ternyata antrian masih mengular. Namun gak terlalu lama, sekitar 15 menit kemudianlah, nama kita dah dipanggil. Kita ditawarin di Sushi Bar nya, yaitu tempat dimana sushinya muter muter sendiri dan kita tinggal ambil apapun, berapapun yang kita mau. Harga ditentukan apa dan seberapa banyak yang kita makan. Namun cewek gw menolak. Cewek gw maunya di table yang mmh, lebih privasi, lebih mendukung buat pacaran. Hohoho…
Dan tempat kita akhirnya tersedia. Makanan yang pesen sepenuhnya cewek gw. Maklum, gw gak pernah makan disini. Mega pesen kesukaannya yaitu Crispy Tuna Mentai sebagai menu utama, Chuka Idako dan Crispy Roll sebagai selingan.Takoyaki dipesan juga buat makanan penutup. Khusus untuk Chuka Idako, rupanya ada pilihan. Mau guritanya aja atao dalam bentuk sushi. Nah, cewek gw, pesen dalam bentuk Sushi. Sebelum menutup penawaran, waiter akan menanyakan apakah ada yang ulang tahun di minggu ini. Nah cewek gw langsung bilang ada. Dan kami berhak untuk medapatkan sushi birthday. Sambil nunggu, cewek gue menyiapkan segala bentuk ramuan kayak kecap asin, wasabi sama bubuk cabe.
Chuka Idako datang pertama. Bahannya dari gurita yang dimasak dengan berbagai ramuan dan ditaro di atas nasi jepang dan dibalut dengan nori (rumput laut). Gw pun langsung mencelupkan ke ramuan cewek gw dan di tahap awal, gw eneg sama norinya. Namun setelah kecampur dimulut, rasanya enak. Guritanya berasa saos. Empuk. Enak, gak alot. Menurut gw masaknya pas. Tapi kata cewek gw, itu masaknya setengah mateng. Gak apa-apalah, yang penting gak eneg dan muntah.
Makanan kedua pun datang, favorit cewek gw, Crispy Tuna Mentai. Jadi ini adalah sushi yang didalamnya ada ikan berbumbu, timun, dibaluy dengan nori dan balut lagi sama nasi abis itu atasnya ada ikan tuna yang olesin sama Mayonise. Gw liatin makanannya, dan sumpah itu gw ragu banget makannya. Tapi apa daya, ya masak gw gak makan yang dikasih cewek gw? Gw pun mencelupkan sushi ke ramuan dan akhirnya masuk kemulut gw. Rasanya? Kaya!!! Kaya mau muntah lebih tepatnya. Sumpah, yang ini gak cocok di lidah gw. Pengen gw lepeh tapi gak enak. Stay cool. Gw mencoba untuk menikmatinya dan berhasil! Gw gak lepeh! Prestasi! Gw pun makin penasaran. Gw comot lagi satu lagi dan WOW!! Gw gak kuat. Gw langsung minum ocha (teh tawar) gratisan (refill pulak) untuk menetralisir. GAGAL!! Gw pun makan Shihlinnya. Much better.
Lalu datanglah menu selanjutnya. Crispy Roll. Namanya sih Crispy, tapi dari bentuknya, kayaknya gak crispy-crispy amat sih. Isinya adalah kepiting, timun, gak tau apa lagi dan dibungkus sama nori, dibalut lagu sama nasi dan diatasnya dikasih kuning-kuning apa gt, gak jelas. Rasanya? Mmh, yang jelas gw gak cocok. Gw perlu Shihlin dengan porsi yang lebih besar dan beberapa teguk ocha untuk menetralisirnya.
Namun, gw masih penasaran sama Crispy Tuna Mentainya. Gw pun ambil lagi 1. Dan inilah puncak bencana gw. Perut gw rasanya udah disesaki sama ocha sebagai pembantu penelanan gw. Alhasil gw makin pengen muntah. Gw pun ambil shihlin lagi dan ternyata, SUDAH HABIS!!! Tinggal tepung-tepungnya aja. Mau gak mau gw ambil aja sembarangan pake tangan. Alhamdulillah masih selamat. Namun rupanya itu hanya sementara kawan. Pas gw coba mencampur makanan itu dimulut, anjrrrooot, gak enak banget sumpah. Ocha pun gw ambil dan gw nelen macam mau minum obat. Sayang, itu hanya berhasil untuk sebagian makanan. Sisa makanan yang ada dimulut masih harus dikunyah dan ditelan. Dan itu, perlu waktu yang lama.
Dan menu terakhir akhirnya datang. Takoyaki. Takoyakinya enak. Garing. Guritanya juga banyak. Gede, dan matang. Mmh, karena matang, guritanya jadi agak lebih alot dibandingkan dengan Chuka Idako. Yah ini adalah makanan paling manusiawi yang gw coba dari restoran ala Jepang ini.
Mmh, mungkin agak aneh, tapi abis melalui penyiksaan itu, gw langsung sakit dan diare. Gw yakin bukan dari Sushinya, tapi dari makanan sebelumnya (sehari sebelumnya gw makanan bebek yang pedes dan KERAS!!) namun, klo ditanya “Di, lo masih pengen muntah?” gw akan jawab “Masih”.
That’s all folks… for your info, birthday sushinya gak dimakan, Cuma diliat buat foto2 aja. Itu sushinya nasi, diatasnya ada timun, pake salmon mentah dan udang setengah mateng. Dan satu lagi, gw mohon maaf, fotonya bukan foto asli. Gw googling. See u on the next post.
wkwkwk gue juga gak suka bneran gak manusiawi rasanya -__-
BalasHapusmau takoyakinya dong :')
BalasHapustetep cinta masakan Indonesia, sushi emang gak manusiawi -__-
BalasHapusBelum pernah nyoba... :)
BalasHapuslebih suka siomay...hehhehe....
BalasHapuswaaah :3
BalasHapusklo saya sih tetep suka makanan khas indonesia :D
BalasHapuswong deso loe. makan sushi aje eneg. bego sumpa . KAMPUNGAN.
BalasHapuswuooo, shusii
BalasHapusemang tergantung selera juga gan