Setiap daerah memiliki makanan khasnya. Salah satunya adalah
Jawa Timur. Propinsi paling timur di pulau Jawa ini memiliki berbagai
keanekaragaman makanan yang cukup terkenal semisal Rawon dan Rujak cingur. Namun
ada satu makanan yang tidak terkenal namun cukup menggoyang lidah, yaitu Bothok
Sembukan.
penampilannya sederhana |
Sembukan? Apaan tuh Sembukan? Sembukan adalah nama sebuah
tanaman yang dalam hal ini diambil daunnya. Nama lainnya adalah Daun Kentut, Kasembukan,
Kahitutan, Bintaos dan Gumi Siki . Daun kentut? Kok dinamainnya aneh? Well, soalnya
yang habis makan daun ini biasanya banyak kentutnya. Wkwkwk.
Namun daun ini memiliki manfaat yang banyak, diantaranya
adalah untuk meredakan perut kembung, penawar racun, meningkatkan sel darah putih
yang berkurang (leucopenia) akibat terapi dan juga penambah nafsu makan. Jadi jangan
heran kalo abis makan sembukan, lo bakal nambah nambah muluk.
Nah, Ibu gw baru pulang dari mudik ke Pare, Kediri, Jawa
Timur. Beliau bawain oleh oleh Bothok daun Sembukan. Beliau sih beli di pasar
dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp. 500 per bungkus. Murah ya? wajar
sih, soalnya Sembukan itu bisa dibilang daun semak-semak yang di halaman rumah
juga bisa ditemukan.
Dasarnya Botok Sembukan itu gak jauh berbeda dengan botok
lainnya yang menggunakan bahan dasar parutan kelapa. Namun bedanya ini botoknya
menggunakan daun Sembukan sebagai bahan utama dan kelapa parut sebagai
tambahannya. Jadi warnanya agak-agak item muda. Warna daunnya agak hitam,
dipadu dengan warna kelapa yang udah agak kehitaman akibat dimasak bersamaan
dengan daunnya. Jadi ya gitu, agak2 item upil. Kalau Bothok pada umumnya juga dicampur
dengan Petai Cina dan teri, di Bothok Sembukan campurannya biasanya adalah
tempe bosok yang dipotong seiprit alias kecil banget.
Bothok Daun Sembukan |
Soal rasa, Bothok Sembukan bisa dibilang sebagai salah satu makanan
favorit gw. Dia enak, agak basah teksturnya, gurih namun tidak terlalu asin. Biasanya
yang dibeli ibu gw rasanya agak pedas akibat cabe rawitnya. Rasanya masih
manusiawi untuk digado. Tempe bosoknya juga basah soalnya dimasak bersamaan dengan
bothoknya. Jadi bumbunya masuk banget ke dalem tempenya.
Namun, namanya masakan Indonesia pastinya gak pas kalau
dimakan gak pake nasi. Jadi gw nyampur nasi sama Bothok Sembukannya. Warna nasi
berubah jadi gak enak dilihat. Eit, jangan menghakimi hanya dari penampilannya
kawan. Rasanya justru semakin nikmat. Tekstur ‘basah’ yang ada jadi hilang dan
bikin nasi ‘memiliki rasa’. Tempe bosoknya juga jadi lebih menjadi lauk tanpa
menghilangkan Bothok Sembukan sebagai menu utama. Rasanya masih dominan.
Gak jelas bentuknya, tapi rasanya bedeeh.... |
Nah yang gw gak suka dari makan ini, lo bakal pengen nambah
muluk.Selain itu, Bothok Sembukan ini menurut gw gak cocok kalo dipakein lauk
yang lain. Just bothok, rasanya itu lebih pas, apa lagi kalo lo makannya masih
didaun pisangnya dengan Bothok Sembukan yang juga masih panas mungkul mungkul. Beddeeeh,
sadis joon…
Berminat buat nyoba?
ibuku sering buat nih...
BalasHapusaku jarang sih...
rada gak suka makanan yg pedes2 soalnya. :)
bukannya gak terlalu pedes yah? cuma dikit perasaan pedesnya. gak terlalu terasa sih menurutku
HapusAaaaa,, ngidammmm ituu :G
BalasHapus