Berawal dari hampir berakhirnya masa penggunaan voucher diskon yang gw dan Mega miliki, kami memtuskan untuk berakhir pekan kesana. masuk Taman Mini (2 orang+1 motor) kita perlu merogoh kocek sekitar 25 ribu rupiah. Setelah itu, kita menyempatkan diri buat keliling Indonesia dulu. Cepet lho ngelilingin Indonesia dengan motor, gak sampe 1 jam. cepetkan? Museum Rekor harus mencatat sejarah penting ini. abis itu, kami masih makan dan sholat dulu.
Sampe dilokasi, lokasi rupanya cukup luas. Sayang lapangan parkirnya agak berantakan. Untuk mobil agak tertata meski harus menginjak rumput dan semak belukar sedangkan untuk motor, agaknya kurang rapi. Gw parkirin motor gw di deket kantornya. Itu posisi paling aman kayaknya.
Kami pun dengan nafsu birahi tinggi langsung mendatangi loket. sayang, mbak mbak loket menjawab dengan wajah menunggu gaji turun
"Belum bisa terbang mas, cuacanya belum stabil" ungkapnya.
"Sampai jam barapa?" tanya gw
"Wah, kalau cuaca kita gak bisa prediksi"
Lha? Gw bingung. perasaan kalo terbang kayak gini harusnya dapet prakiraan cuaca dari BMKG deh. Jadi bisa diprediksi cuaca buruk sampai jam brapa, kayak di bandara atau balapan F1. gw liat kelangit, cuaca emang agak gelap. Tapi ya masa balon udara kayak gini penentuan cuacanya dari pengelihatan semata dan bukan dari BMKG?
Ya daripada mengeluh, akhirnya kami tetep ambil no antrian dan nunggu sampai cuaca membaik. Kebetulan disana ada ayunan dan jungkat jungkit. Kami yang kebetulan masih belum lulus PAUD pun memainkan permainan untuk batita ini. Ayunan, Mega mau nyoba berdiri. sayang, tidak berhasil. usia yang semakin tua rupanya membuat mental sedikit ciut. hahaha. :p. Sedangkankan jungkat jungkit, membuktikan gw kudu segera diet. Mega diatas mulu, sedang gw dibawah mulu.
pas masuk keranjangnya, lo gak akan menemukan yang namanya kompor elpiji yang biasa digunakan buat memanaskan balon udara kayak di tipi tipi. yang ada cuma mas2nya megang semacam alat yang berisi banyak tombol. keranjangnya juga gak full. ada lubang ditengahnya dan digunakan untuk melihat pemandangan dibawah sekaligus tali pengikat dibawah.
nah, pas naik, pilot akan nyuruh kita pegangan, setelah itu, balon perlahan naik. pas baik, cukup ada goncangan. tapi gak terlalu parah. standard aja. malah sebelum sampe puncak, gw udah foto2. dan justru ini adalah kesempatan yang bagus untuk foto2 dengan atap keong mas sebagai latar. jarang2 kan?
pas mendarat. balon rasanya dibuat bergoyang kanan kiri sama mesin pengikat yang ada di bawah. Jadi mungkin biar gak langsung 'jeduuk' gt kali yah? tapi mulus kok mendaratnya. alhamdulillah.
nah, bicara soal biaya naik wahana ini, gw rasa cukup mahal. soalnya lo kudu bayar Rp. 100.000 untuk dewasa dan Rp. 80.000 untuk anak anal pada saat week day. sedangkan untuk weekend, lo kudu rogoh kocek lebih dalem yaitu Rp. 120.000 untuk orang dewasa dan Rp. 100.000 untuk anak-anak. Itupun, balon raksasa belum tentu terbang. Soalnya balik lagi, kudu wajib harus nunggu cuaca yang bersahabat. kalo Cuaca jelek, maka penerbangan akan di tunda atau bahkan ditiadakan.
welldone, itu aja untuk sementara. have a great day guys
Kunjungan blogwalking senja hari kawan..
BalasHapusSukses untuk blognya..
Tak lupa, mengundang juga rekan blogger
Kumpul di Lounge Event Blogger "Tempat Makan Favorit"
Salam Bahagia
pengen nyobain, ah!
BalasHapusbtw, salam kenal.
blogger baru nih.... izin follow blognya ya...
jika tidak keberatan, follback ya...
thank you :)
ジン「ネクストコナンズヒント!」
BalasHapusコナン「英語の発音!」
歩美「映画は今週土曜日公開!」
哀「タイトルは…」
元太&光彦「戦慄の楽譜(フルスコア)!!」