Mencicipi mobil baru sebenarnya bukanlah hal yang biasa gw
lakukan, tapi Alhamdulillah, beberapa waktu lalu, gw berhasil menggagahi sebuah
mobil Proton yang baru banget dirilis, yaitu Proton Neo CPS Sporty. Mobil
lansiran Malaysia ini menyuguhkan beberapa poin yang patut diperhitungan.
Poin terpenting yang bisa kita lihat adalah desain. Kenapa desain?
Karena Proton Neo CPS Sporty memiliki desain yang sangat sporty. Bisa dibilang mobil
ini lebih layak melaju di sirkuit rally daripada dijalanan. Kesan galak timbul
dari kap mesin. Kap mesin dilapisi oleh stiker karbon. Saying, hanya stiker. Agak
sedikit nyeleneh emang. Terus headlamp meruncing dan dikawin kan dengan bemper
yang juga menambah kesan gahar.
Dari belakang, mobil ini juga dilengkapi dengan spoiler yang
cukup besar. Praktis menambah kesan angker pada mobil yang berbalut warna hitam
ini. Ban juga menggunakan velg berkelir agak gold dengan desain yang juga
sport. Manteplah…
Masuk kedalam, interior juga dihiasi oleh jok yang dibungkus
dengan warna hitam-merah. Hemm, makin sadis kan kesan sportynya. Belum kelar
sampe sana. Speedometer juga menampilkan kesan dinamis khas anak muda yang hobi
kebut kebutan. Kalau dilihat lebih teliti, setir juga memiliki jahitan dengan
benang warna merah. Sayang, jahitan ini cukup kasar pada finishingnya.
Proton Neo CPS Sporty dibekali oleh mesin 1600cc Campro CPS
4-silinder, DOHC, 16 katup. Kecil memang tapi diklaim mampu menggerus aspal dengan
kekuatan 145 HP. Hemm, kedengarannya cukup sadis yah?
Nah, saatnya untuk membawa mobil test drive ini ke kantor. Pejalanan
dari PT. Proton Edar Indonesia di Pondok Indah menuju kantor gw di daerah Timur
menjadi saksi atas pesona gw dalam berkendara. Halaaah…
Mobil distarter dan suara mesin pun bergemuruh. Masuk gigi
satu, dan beuh, kok susah ya masukin giginya? Sumpah keras banget. Gas ditekan
dan mobil pun melaju.. gigi 1 ga berasa apa-apa.. masuk gigi 2, kembali
persnelingnya agak sulit. Tapi setelah gw perhatiin, perpindahan gigi kayaknya
emang ada trik khususnya. Seperti telapak harus agak kebawah dan baru dorong
tungkainya. Agak ribet emang klo yang belum terbiasa.
Gigi 1, gigi 2 dan
gigi 3 rasanya ga ada gregetnya. biasa banget. Masuk gigi 4 dan gigi 5 power
mobil baru terasa agak lebih besar. Sayang, jalanan macet, jadi mobil gak bisa
digeber dengan seutuhnya. Jarak pandang kedepan juga sangat baik. Pilar A hanya
sedikit memberikan sudut mati. Okelah. Tapi jarak pandang ke belakang cukup
mengenaskan. Sempit banget. Selain spionnya yang agak terlalu mepet, kaca
belakang rasanya juga cukup kekecilan.
Kelincahan mobil juga oke punya. Gw coba sedikit main zig
zag, dan mobil ini cukup responsive. Sayang, sekali lagi, sangat disayangkan,
mobil ini cukup melelahkan. Kenapa? Karena setirnya masih berat banget. Sangat melelahkan
khususnya buat yang hobi mengemudi dengan 1 tangan. Leher dan pundak gw sampe
pegel. Tapi emang kalau dibuat ngebut, gw rasa ‘berat’ dari setir tersebut
cukup membantu agar stabil nyetirnya.
Mengharapkan entertainment yang baik? Gw rasa lo harus ridho
untuk memodifikasinya sedikit. Karena fitur yang ditawarkan hanya berupa head
unit yang dilengkapi dengan CD driver tanpa ada embel embel TV ato lainnya. Maklumlah,
namanya juga desain ‘mobil balap’. soal ergonomis mobil ini, gw rasa standard banget. karena tangan gak bisa ditaruh dimana mana meski untuk mencapai beberapa fitur, tangan tidak perlu terlalu jauh menggapainya. kemudahan terletak di setir karena bisa mengendalikan audio dari setirnya saja.
Soal harga, mobil ini dibanderol dengan harga 229 juta
rupiah. Off the road kayaknya. Lupa juga gw. Haha. Well itu aja dulu. Klo dapet
mobil lain, gw kabarin. Have a great day
Tidak ada komentar:
Posting Komentar